Sunday, November 10, 2019

Pintu Langit, Wisata Berkonsep Halal Hadir Di Kabupaten Pasuruan


Terletak di daerah pegunungan, yakni di antara Gunung Arjuno, Welirang dan Gunung Penanggungan. Tempat wisata baru itu dinamai “Pintu Langit” yang berlokasi di Dusun Jeruk, Desa Ledug, Kecamatan Prigen.

Namanya juga pintu langit, berarti berada di ketinggian yang lumayan. Selain didukung dengan udara yang sudah pasti sejuk, bersih dan masih natural. Pintu Langit dibuat dengan konsep wisata halal.

Adalah Syaifullah Yusuf, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur yang memiliki ide brillian untuk mengembangkan wisata halal di Kabupaten Pasuruan.  Selepas menjabat Wakil Gubernur Jatim dua periode (2009-2019), Syaifullah Yusuf atau yang popular disapa dengan panggilan Gus Ipul itu memiliki kesibukan baru, yakni mengembangkan “Pintu Langit” di Kabupaten Pasuruan dengan konsep Wisata Halal.

Syaifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, alasan dipilihnya Desa Ledug sebagai lokasi wisata, tak lain karena berpanorama indah, serta sejalan dengan upaya Pemkab Pasuruan yang ingin mengembangkan Kecamatan Prigen sebagai Kawasan Wisata Keluarga.

“Selain berhawa sejuk, Desa Ledug berada di lokasi yang sangat strategis dan lokasi menuju lokasi sangat mudah dijangkau dari segala arah,” ucap Gus Ipul saat Launching acara Ngopi Bareng Pintu Langit, awal Juni lalu.

Untuk bisa mencapai lokasi Pintu Langit, para wisatawan dapat mengaksesnya melalui Jalur dari manapun. Baik dari arah Malang, Surabaya maupun dari Pasuruan. Dari Surabaya bisa dijangkau melalui akses jalan tol Surabaya- Pandaan. Keluar dari jalan tol, melalui pertigaan Jetak berbelok ke kanan, lurus melintasi jalan beraspal sejauh lima kilometer, akan sampai Desa Leduk.

"Panorama di sini sangat indah. Udara sejuk, dan berada di daerah yang cukup tinggi sehingga sejauh mata memandang, akan bisa melihat Kota Surabaya, Sidoarjo dan kokohnya Gunung Penanggungan yang menjulang," kata Gus Ipul.

Pintu Langit memiliki luas delapan hectare. Di areal yang berbukit ini, tampak tanaman-tanaman pinus menjulang, tanaman kopi berbuah ranum, aneka tanaman pisang, aneka tanaman keras, budidaya tanaman sistem hidroponik, rumpun-rumpun bambu, bahkan di dekat lahan parkir yang akan dibangun areal manasik haji, terlihat nisan makam penduduk setempat.

"Betul, ini makam warga," kata Gus Ipul seraya menunjuk nisan-nisan serta papan nama "Taman Makam Pahlawan Keluarga". "Makam ini adalah makam keluarga dari penduduk di sini. Mereka adalah pahlawan bagi keluarganya masing-masing," katanya menjelang pementasan Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe-Letto) di wisata Leduk.

Makam, menurut Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia pada 2004 -2007 ini , merupakan rumah masa depan, karena setiap manusia akan mati. Oleh karena itu, tidak perlu ditakuti, atau dianggap angker dan keramat. Makam di tempat ini telah direvitalisasi menjadi taman yang indah, dan difasilitasi dengan infrastruktur pendukung seperti toilet, tempat doa bersama, bahkan tempat swafoto.

Revitalisasi makam seperti itu telah disampaikannya pula kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar permasalahan makam tidak akan menjadi tantangan di kemudian hari. Sebab, lahan makam, utamanya di kota-kota besar, sangat terbatas, sedangkan masyarakat yang membutuhkan akan terus bertambah.

Selain Taman Makam Pahlawan Keluarga, di objek wisata Ledug yang akan dilengkapi dengan fasilitas perkemahan, manasik haji, areal ngpopi bareng dengan naik bianglala, areal swafoto dengan pemandangan (view) perbukitan dan pegunungan, jogging track, wahana bermain, kolam renang, serta fasilitas penginapan.

Untuk menggelar acara hiburan dan acara-acara yang menghadirkan banyak orang, di dekat pintu masuk areal wisata halal "ngopibareng @pintulangit" saat ini juga sudah disiapkan amfiteater atau ampiteater yakni gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan, pertunjukan seni atau sejenisnya.

"Sekarang masih berporses. Mudah-mudahan pembangunan berjalan lancar. Insya Allah akhir tahun ini bisa kita buka untuk umum," katanya seraya menegaskan bahwa wisata halal yang diusungnya adalah halal dalam produk dan halal dalam pelayanannya. (emil)


Sumber :
https://www.pasuruankab.go.id/berita-4985-pintu-langit-wisata-berkonsep-halal-hadir-di-kabupaten-pasuruan.html
http://www.dakatour.com/harga-tiket-masuk-dan-lokasi-pintu-langit-dahromo-dlingo-spot-wisata-kece-yang-ngehits-di-bantul.html

Wednesday, June 12, 2019

Obyek Wisata Halal Ledug

Ledug, Obyek Wisata Halal di Pasuruan


Desa Ledug merupakan salah satu desa di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, berpanorama indah. Desa yang berada di ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut (mdpl) ini juga berhawa sejuk.

Alasan lain, Desa Ledug berada di lokasi yang sangat strategis karena dilingkupi Gunung Welirang Gunung Arjuno dan juga Gunung Penanggungan. Udara sejuk, bersih, dan kontur tanah berbukit, dengan akses jalan sudah beraspal sehingga mudah dijangkau dari segala arah.

Desa Ledug, dari Surabaya bisa dijangkau melalui akses jalan tol Surabaya- Pandaan. Keluar dari jalan tol, melalui pertigaan Jetak berbelok ke kanan, lurus melintasi jalan beraspal sejauh lima kilometer, akan sampai Desa Leduk.

"Panorama di sini sangat indah. Udara sejuk, dan berada di daerah yang cukup tinggi sehingga sejauh mata memandang, akan bisa melihat Kota Surabaya, Sidoarjo dan kokohnya Gunung Penanggungan yang menjulang," kata Gus Ipul, seperti dilansir Antara.

Objek wisata halal Desa Ledug, tepatnya berada di areal sekitar delapan hektare Dusun Jeruk, Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Di areal yang berbukit ini, tampak tanaman-tanaman pinus menjulang, tanaman kopi berbuah ranum, aneka tanaman pisang, aneka tanaman keras, budidaya tanaman sistem hidroponik, rumpun-rumpun bambu, bahkan di dekat lahan parkir yang akan dibangun areal manasik haji, terlihat nisan makam penduduk setempat.

Selain Taman Makam Pahlawan Keluarga, di objek wisata Ledug yang akan dilengkapi dengan fasilitas perkemahan, manasik haji, areal ngpopi bareng dengan naik bianglala, areal swafoto dengan pemandangan (view) perbukitan dan pegunungan, jogging track, wahana bermain, kolam renang, serta fasilitas penginapan.

Untuk menggelar acara hiburan dan acara-acara yang menghadirkan banyak orang, di dekat pintu masuk areal wisata halal "ngopibareng @pintulangit" saat ini juga sudah disiapkan amfiteater atau ampiteater yakni gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan, pertunjukan seni atau sejenisnya.


Sumber :
https://senggang.suarasurabaya.net/news/2019/222030-Ledug,-Obyek-Wisata-Halal-di-Pasuruan

Sumber foto :
https://www.ekokepet.com/index.php/2019/06/14/ledug-obyek-wisata-halal-di-pasuruan/

Tuesday, May 21, 2019

Lahir Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim

Ibu Pasuruan, Bapak Pekalongan, Lahir Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim


Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Anwar Makarim lahir pada 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka, sedangkan ibunya adalah seorang penulis lepas.

"Saya SD di Indonesia, rumah selalu di Jakarta, background saya ibu lahir Pasuruan, ayah saya Pekalongan," ujar Nadiem kepada detikcom di Go-Food Festival GBK Jakarta, pada Senin (20/5/2019).

Bukan hanya Nadiem yang lahir dari orang tua berbeda budaya, ayahnya, Nono Anwar Makarim yang juga adalah salah satu pendiri kantor hukum Makarim & Taira Sjuga, lahir dari orang tua berbeda budaya, yaitu Minang dan Arab.

Sementara itu ibunya adalah putri dari Hamid Algadri, yang merupakan keturunan Pasuruan-Arab.

Yang menarik, kakeknya dari sang ibu adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.

"Tapi dari bapak saya itu dari Bukittinggi, jadi saya ada Sumatera, Madura-nya, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah, terus campuran Arab," ungkapnya.

Nadiem menjalankan pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Usai tamat SMA, ia mengambil jurusan International Relations di Brown University Amerika Serikat, yang dilanjutkan dengan mengambil pasca-sarjana dengan gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

"Tapi karena saya punya perspektif sekolah di luar negeri, saya bisa balik lalu melihat hal-hal dengan lensa yang baru," tambahnya.

Tidak langsung fokus merintis Go-Jek, pada 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia sebagai Managing Editor.

Setelah keluar dari Zalora, fans berat ketoprak ini kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak 2011.

Dalam merintis Go-Jek ia menjelaskan latar belakang pendidikannya di Harvard membuat masyarakat banyak yang mempertanyakan upayanya merintis Go-Jek.

"Salah satu yang bikin susah itu saya lulusan Harvard, semua ekspektasi orang lulusan Harvard itu kerja kantoran, ngapain buang-buang waktu bikin perusahaan ojek, jadinya nggak banyak orang yang percaya, itu yang paling sulit," ungkapnya.

Setelah mampu mengabaikan dan tetap fokus dengan Go-Jek, pada 2014 Nadiem memutuskan untuk menikah dengan Franka Franklin. Franka adalah cucu dari artis lawas Indriati Iskak yang terkenal dari film Tiga Dara.

Sama dengan Nadiem, Franka awalnya berkarya di negeri orang, hingga waktu dia merasa terpanggil untuk kontribusi kembali di Indonesia pada 2010 sebagai Spesialis Komunikasi Strategis di gerakan pendidikan sosial Indonesia Mengajar.


Sumber :
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4558685/ibu-pasuruan-bapak-pekalongan-lahir-pendiri-go-jek-nadiem-makarim?tag_from=wp_nhl_judul_13&_ga=2.149075765.2075583459.1558425904-1549130391.1509338617

Tuesday, May 14, 2019

Jalur KA Pasuruan – Bangil Diperbaiki Jelang Arus Mudik

Rawan Banjir, Jalur KA Pasuruan – Bangil Diperbaiki Jelang Arus Mudik


Pasca banjir yang merendam jalur kereta api ruas Pasuruan-Bangil, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember melakukan perbaikan. H-10 lebaran, jalur tersebut ditarget rampung.
Luqman Arif, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember mengatakan, meski jalur sudah bisa dilalui, namun kereta api harus melaju dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut karena jalur KA ruas Pasuruan-Bangil masih belum sepenuhnya normal.

“Saat ini kereta api yang melaju di jalur rel tersebut dapat melintas dengan kecepatan terbatas yakni 40 kilometer per jam, sedangkan normalnya jalur rel kereta api bisa dilalui dengan kecepatan 70 kilometer per jam,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Luqman pun mengatakan, pihaknya saat ini berupaya membuat penahan tanggul dari karung pasir dan bambu sepanjang rel kereta. Hal tersebut supaya batu kricak yang berada di jalur KA tidak mudah hanyut. Apalagi jika banjir menerjang kawasan di KM 58 2+3 antara Stasiun Pasuruan hingga Bangil.

“Di lokasi tersebut juga dilakukan pembangunan saluran air baru untuk memperlancar aliran air, apabila sewaktu-waktu turun hujan deras di kawasan tersebut dan air menggenangi sekitar rel kereta,” jelasnya.

Perbaikan ini ditargetkan akan selesai sebelum masa angkutan Lebaran 2019, tepatnya H-10. Sehingga saat arus mudik maupun arus balik yang diperkirakan terjadi sejak 26 Mei hingga 16 Juni, jalur KA kembali normal.

“Kami berusaha meningkatkan pelayanan untuk arus mudik Lebaran 2019, sehingga penumpang kereta api bisa lebih nyaman menikmati perjalanan kereta api menuju kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, selain di melakukan perbaikan jalur, beberapa titik rawan bencana juga diperhatikan oleh PT KAI Daop 9 Jember. Sebanyak 30 tenaga penjaga pun disiagakan di sepanjang jalur KA Pasuruan-Banyuwangi.(may/ono)


Sumber :
https://www.wartabromo.com/2019/05/15/rawan-banjir-jalur-ka-pasuruan-bangil-diperbaiki-jelang-arus-mudik/

Sumber foto :
https://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2019/220119-Banjir-Pasuruan-Lumpuhkan-Jalur-Kereta-Api

Sunday, February 10, 2019

Tol Pasuruan-Probolinggo

Tol Pasuruan-Probolinggo Siap Beroperasi, Waktu Tempuh Hanya 30 Menit

Minggu, 10 Februari 2019 14:00


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) sepanjang 31,3 km akan segera beroperasi. Sebelumnya Tol Paspro sempat dibuka secara fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 kemarin.

"Dengan konektivitas yang lebih baik maka akan membuka peluang bangkitnya potensi di daerah yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," kata Basuki melalui keterangan resminya, Minggu (10/2).

Dia menambahkan, pemerintah bakal fokus menuntaskan Tol Trans Jawa hingga sampai Banyuwangi. "Kalau pembebasan lahannya bisa selesai, mudah-mudahan 2020 akhir bisa selesai sampai Banyuwangi," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol Dwi Pratikno menambahkan, pembangunan tol ini relatif cukup lancar. "Tol Paspro dimulai dari seksi I Grati Pasuruan-Tongas, Seksi II Tongas-Probolinggo Barat dan Seksi III Probolinggo Barat-Probolinggo Timur, dengan panjang keseluruhan adalah 31,3 Km," jelasnya.

Total investasi Tol Paspro ini senilai Rp 4,6 triliun untuk tiga seksi dengan hak konsesi selama 50 tahun. Nantinya, ruas tol ini memiliki empat buah rest area tipe B, dimana masing-masing terletak dua di jalur kiri dan kanan.

"Lahan yang disiapkan hampir empat hektar untuk masing-masing rest area. Rest area tipe B ini tidak ada SPBU nya. Jarak antar rest area adalah 7,5 kilometer," tandas Dwi.


Sumber :
https://www.merdeka.com/uang/tol-pasuruan-probolinggo-siap-beroperasi-waktu-tempuh-hanya-30-menit.html

Related Posts