Tuesday, July 15, 2014

Sejarah Nama Pasuruan (2)


Pada Zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang besar di Jawa Timur. Kerajaan Tersebut
bernama "Mataram". Saat itu, yang menjadi Rajanya adalah Mpu Sindok yang bergelar Sri Isana Tungga. Mpu Sindok merupakan Raja yang adil dan Bijaksana,

Sehingga pada pemerintahannya, kerajaan mataram bisa hidup dengan makmur. Suatu hari ada utusan dari majapahit yang menghadap Mpu Sindok mengabarkan bahwa Raja Majapahit, Hayam Wuruk akan singgah ke kerajaan mataram.

Raja Hayam Wuruk melakukan perjalanan dalam rangka mencari seorang pertapa sakti bernama Kuti Darbaru di desa Padameyan. Sebuah desa di sebelah utara Kepulungan. Saat itu, kerajaan majapahit
sedang ada wabah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sudah bermacam cara digunakan namun belum berhasil mengusir wabah tersebut.

Konon, Hanya Pertapa Kuti Darbaru saja yang bisa menyembuhkannya. Raja Hayam Wuruk
mendapatkan wangsit tersebut melalui mimpinya. Setelah mendapat kabar bahwa kerajaan Mataram akan didatangi seorang raja Majapahit.

Mpu sindok pun segera melakukan beberapa persiapan untuk menyambut beliau. Diantaranya adalah,
memerintahkan pembangunan candi. Dengan susah payah, candi tersebut pun akhirnya berhasil dibangun.

Pembuatan candi tersebut terkendala, karena ada upaya sabotase dari arya penangsang. Arya Penangsang sakit hati lantaran pernah dihukum oleh Mpu Sindok.

Singkat Cerita, Raja Hayam Wuruk Pun sampai di Kerajaan Mpu Sindok, Beliau di jamu dengan sangat baik oleh sang Raja Mataram.

Salah satu yang jamuannya adalah Sirih / Suruh. Lengkap dengan puan emas, gambir, kapur, dan
pinang. Saat mengunyah suruh tersebut (nyuruh) , sang raja hayam Wuruk berulang kali
mengucapkan "Pasuruhan". Yang berarti Mataram tempatnya Suruh.

Akhirnya, tempat yang digunakan oleh Mpu Sindok Untuk menyambut Raja Hayam Wuruk Itu diberi
nama Pasuruhan. Lama-kelamaan, karena lebih mudah diucapkan, Nama Pasuruhan berubah
menjadi Pasuruan.

Sumber :
https://www.facebook.com/pages/Supporters-Jawa-Timur

Related Posts