Potensi pengembangan perekonomian di Kabupaten Pasuruan
Posisinya yang berada di jalur segitiga emas Jawa Timur (Malang, Surabaya, Banyuwangi) cukup menjanjikan bagi investor yang ingin menanamkan modal. Pakar statistik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kresnayana Yahya mengungkapkan, dengan angka pertumbuhan ekonomi yang rata-rata di atas 7% sejak 2007, Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu kawasan strategis bagi pengembangan usaha baru.
Apalagi dengan dukungan sarana dan prasarana infrastruktur, termasuk pembangunan tiga ruas jalan tol, Kabupaten Pasuruan diyakini bakal berkembang menjadi segitiga berlian. “Kabupaten Pasuruan memiliki added value (nilai tambah) yang semakin baik. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang di atas 7% melebihi pertumbuhan ekonomi Jatim,” kata Kresnayana Yahya pada Bussines Gathering yang diselenggarakan Pemkab Pasuruan.
Berdasar data kependudukan, kata Kresnayana, dari jumlah penduduk sekitar 1,5 juta jiwa, sebanyak 1 juta di antaranya merupakan warga angkatan kerja usia produktif. Jumlah pekerja yang besar ini hanya menanggung kebutuhan ekonomi setengah dari usia produktif tersebut. Nilai upah minimum kabupaten (UMK) yang mencapai Rp2,7 juta per bulan, diyakini Kresnayana bukan menjadi kendala bagi investor. Sebab nilai UMK yang tinggi diimbangi dengan ketersediaan sarana dan infrastruktur memadai.
“Dukungan ketersediaan bahan bakar gas, potensi air yang bersih, serta transportasi yang mudah, justru menjadi faktor efisiensi dalam investasi. Kabupaten Pasuruan akan menjadi pusat suplay chain yang mengintegrasikan hasil produksi pabrik langsung ke konsumen,” kata Kresnayana. Agar pelaku bisnis tidak ragu-ragu berinvestasi di Kabupaten Pasuruan, Kresnayana mendorong Pemkab Pasuruan bergerak cepat mengembangkan potensi ekonomi, khususnya di kawasan exit tol.
Dengan cara ini hasil produksi dari ribuan pabrik di Kabupaten Pasuruan bisa langsung didistribusikan tanpa harus lebih dulu masuk pergudangan di Surabaya. “Kota Bangil dan Pandaan harus didorong menjadi urban area yang menarik dengan dukungan sarana memadai. Kawasan pergudangan harus dibangun untuk mengintegrasikan seluruh hasil produksi menjadi pusat suplay chain ,” ujar dia.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam kesempatan sama menyatakan, bakal mengevaluasi tata ruang secara menyeluruh guna mendukung pengembangan potensi ekonomi jangka panjang. Dia sepakat bahwa dukungan sarana prasarana dan infrastruktur jalan tol serta ketersediaan pasokan gas akan menjadi daya tarik bagi investor. “Kami akan membuat cluster- cluster pengembangan kawasan industri, khususnya di kawasan timur Kabupaten Pasuruan.
Layanan perizinan yang mudah dan cepat akan membantu investor dalam pengembangan usaha barunya di Kabupaten Pasuruan,” kata Irsyad. Menurut Irsyad, ekonomi Kabupaten Pasuruan memang sedang tumbuh sangat bagus. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor industri yang dalam beberapa tahun belakangan meningkat antara 20-30%. Irsyad membeberkan pada 2013, PAD dari sektor ini menyumbang PAD sebesar Rp10 triliun. Jumlah ini meningkat menjadi Rp13,5 triliun pada 2014.
“Pada 2015, saya menaikkan target sekitar 20% atau sekitar Rp16 triliun. Salah satu strateginya adalah pengembangan kawasan timur. Karena kawasan ini adalah jalur utama perdagangan di Jawa Timur yang menjangkau Banyuwangi, Bali, dan Lombok,” kata Irsyad.
Sumber :
http://www.koran-sindo.com/read/1001286/151/pasuruan-pas-untuk-investasi-1431652088
No comments:
Post a Comment