Kamis, 9 Januari 2020 19:26
Jika berjalan-jalan ke Kota Pasuruan via jalur pantai utara (pantura) tidak ada salahnya untuk mampir untuk membeli oleh-oleh khas kota pelabuhan. Jajanan yang hits di era 1990-an dan melegenda itu adalah Bipang Jangkar.
Berpusat di Jalan Lombok dekat pelabuhan Kota Pasuruan, jajanan yang terbuat dari beras dan berasa manis pun sangat digemari masyarakat Jawa Timur. Pada liburan tahun baru, Rabu (1/1/2020) terlihat pabrik yang dibangun sejak kolonial Belanda ini pun cukup ramai pengunjung.
Bipang khas Pasuruan itu selain lezat, juga kaya akan cerita sejarahnya. Dirintis sejak 1940 oleh Kwee Pwee Bhook, jajanan itu sudah terkenal di kalangan pelaut yang singgah di Pelabuhan Pasuruan untuk dijadikan oleh-oleh.
Walaupun familiar disebut bipang, namun nama aslinya adalah mi fang. Dari dua kata mi dan fang. Mi dialek Mandarin berarti beras dan fang artinya wangi.
“Merek Jangkar ini baru diusulkan Kwee Ik Sam, anak tertuanya pada 1949 yang terinspirasi dari para pelaut di Kota Pasuruan yang waktu itu menjadi sentra perdagangan pelabuhan,” ungkap Annisa, salah satu pegawai.
Tongkat estafet manajemen Bipang Jangkar kini dikelola generasi ketiga dari Kwee Pwee Bhook. Dengan dibentuknya PT Bipang Jangkar Abadi, pengelolaannya pun semakin modern. Dengan berpusat di Jalan Lombok itulah pabrik bipang disulap menjadi swalayan sekaligus pabrik yang cukup modern.
Itu membuat para pengunjung semakin nyaman untuk berbelanja oleh-oleh khas Kota Pasuruan.
“Cita rasa bipang terus kita pertahankan hingga saat ini,” tegasnya.
Walaupun sudah eksis sejak 1940-an, namun jajanan bipang ini masih menjadi favorit masyarakat hingga saat ini. Itu seperti yang diungkapkan Andi Surya, salah satu pelanggan. Menurutnya, sejak ia kecil sampai punya anak pun ketika lewat Pasuruan pasti mampir ke toko pusat bipang di Pasuruan itu.
Terlebih dia masih ingat ketika saat kecil dulu toko yang juga sebagai pabrik bipang itu masih sederhana.
“Tempatnya kini semakin modern dan semakin nyaman,” terang pria asal Sidoarjo itu.
Herry Setiawan, pengunjung lain pun juga mengaku rugi jika berjalan-jalan ke Pasuruan tidak membawa oleh-oleh Bipang Jangkar.
Selain bisa memilih bipang aneka rasa, di toko itu pun juga bisa melihat langsung pembuatan bipang hingga roti yang diproduksinya sehingga menjadi sensasi tersediri dan percaya akan kualitasnya karena tahu sendiri bahan dan alat yang digunakan cukup higenis.
“Suka dengan kebersihannya. Seru juga bisa melihat cara memasaknya,” ungkap pria asal Malang itu.
Selain bipang, Herry menjelaskan di pusat Bipang Jangkar ini juga dijual aneka jajanan khas Pasuruan lainnya. Sebut saja brondong jagung karamel. Makanan seperti popcrorn itu juga menjadi favorit keluarganya.
Terlebih kini pengemasannya juga lebih modern dan layaknya jajanan luar negeri.
“Anak-anak sangat suka dengan brondong jagungnya. Itu jajanan sejak saya masih kecil masih eksis hingga saat ini dengan pengemasan yang disesuaikan dengan zaman,” tegasnya.
Moh Fikri Zulfikar
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
fikrizulfikar982@gmail.com
Sumber :
https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/09/singgah-dan-berburu-oleh-oleh-di-pabrik-bipang-legendaris-di-jalan-lombok-kota-pasuruan?page=all.
Renyah, Manis dan Wanginya Bipang Khas Pasuruan
Oleh Istiqomah Ps 24 Oct 2012
Bipang Khas Pasuruan
Saya adalah asli orang Pasuruan - Jawa Timur. Ditempat kelahiran saya terdapat berbagai macam kuliner unggulan seperti Bipang dan Rawon. Pertama kali disebutkan Kota Pasuruan, biasanya teman-teman langsung teringat dengan pedangdut goyang ngebor “Inul Daratista”. Kali ini saya ingin teman-teman mengetahui tentang salah satu makanan khas Pasuruan, yaitu Bipang.
Bipang ini rasanya renyah, manis dan wangi. Menurut sejarah Bipang berasal dari Tiongkok, dimana kata “Bi” berarti beras dan “Pang” berarti wangi. Akan tetapi kebanyakan orang menyebutnya dengan Jipang. Bipang juga biasa disebut dengan Puff Rice Cakes.
Bipang Jangkar
Di Pasuruan sendiri Bipang banyak ditemukan di hampir setiap pasar tradisional, terutama Pasar Induk Pasuruan yang dekat dengan Pelabuhan dan Stasiun Kota Pasuruan. Salah satu pabrik terbesar dan tertua pembuat Bipang adalah pabrik Jangkar, sehingga kebanyakan masyarakat mengidentikan Bipang dengan pabrik ini. Salah satu alasan pemilihan nama Jangkar pun tak lepas dari warga sekitar pabrik yang kebanyakan merupakan pelaut dan nelayan Pelabuhan Pasuruan*.
Pembuatan Bipang sendiri sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan memanaskan beras dalam suhu tinggi hingga mekar kemudian dicampur dengan gula cair dan vanili. Gula murni digunakan bukan hanya sebagi pemanis, melainkan juga sebgai pengawet Bipang. Setelah tercampur rata, Bipang dicetak dan dipotong-potong sesuai keinginan. Dahulu Bipang identik dengan rasa vanila dan biasa dibungkus dengan daun pisang. Akan tetapi dengan banyaknya permintaan oleh-oleh khas Pasuruan, para produsen Bipang mulai menggunakan kemasan plastik yang kedap udara agar lebih awet dan tidak mudah melempem. Rasa Bipang pun kini mulai beragam diantaranya melon, cokelat, strawberry, blueberry, durian dan juga kopi.
Beras Putih
Untuk masalah gizi teman-teman tidak perlu khawatir. Selain murah dan mengenyangkan, Bipang merupakan salah satu sumber energi karena bahan utamanya adalah Beras. Nilai nutrisi yang terkandung dalam 100g beras adalah energi sebesar 1.527kJ, yang terdiri dari Karbohidrat 79g, Gula 0.12g, Serat Pangan 1.3g, Lemak 0.66g, Protein 7.13g, Air 11.62g, beberapa Vitamin dan Mineral**.
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi, fungsi dan pemeliharaan organ tubuh, dianjurkan mengkonsumsi 2 gram karbohidrat per kg berat badan. Namun jika memiliki aktivitas olahraga yang tinggi dalam seminggu dan ingin menambah berat badan atau massa otot, maka kebutuhan karbohidrat bisa meningkat menjadi 3-4 gram per kg berat badan tergantung dari berapa ribu kkal diet dalam sehari***.
Demikianlah Bipang, makanan khas Kota Pasuruan. Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog Jelajah Gizi, dengan tema “Apa Makanan Khas Daerahmu?”
oleh Istiqomah Primasari - member nutrisiuntukbangsa
Sumber :
https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Renyah-Manis-dan-Wanginya-Bipang-Khas-Pasuruan
Ini Dia Bipang Pasuruan yang Disebut Jubir Presiden
Minggu, 09 Mei 2021 13:42 WIB
Pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang menuai perdebatan. Pasalnya, makanan yang berbahan babi ini dipromosikan sebagai oleh-oleh lebaran.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam twitternya menulis soal bipang yang dimaksud Jokowi. Dalam tweet-nya, Fadjroel mengunggah foto bipang yang berbahan beras. Kemasannya adalah Bipang Jangkar Pasuruan.
"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun," cuit Fadjroel dalam akun twitter-nya.
Bipang yang dimaksud Fadjroel adalah makanan khas Pasuruan. Penganan ini bisa ditemui di Toko Bipang Jangkar, Jalan Lombok, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Pasuruan. Di toko yang sekaligus tempat produksi ini, anda bisa memilih aneka bentuk, ukuran dan rasa bipang.
Pemilik toko Bipang Jangkar Pasuruan, Siou, mengatakan selain dijual di toko tersebut, bipang produksinya juga bisa ditemui di banyak toko di Pasuruan.
"Semuanya berasal dari sini," kata Siou di tokonya, Minggu (9/5/2021).
Menurut Siou, Bipang Jangkar sudah ada di Pasuruan sejak 1940 dan mulai dikenal luas pada 1949. Jajanan ini terbuat dari beras yang dimekarkan kemudian diberi gula.
"Asli camilan dari beras, dari Tiongkok. Kakek lahir di sana, saat ke sini (Pasuruan) dia mencoba bikin aneka jananan, ada permen, ada kue, terus bipang ini. Tapi kebetulan bipang ini yang diterima masyarakat waktu itu," jelasnya.
Siou mengatakan kata 'Bipang' berasal dari bahasa Mandarin, 'Mi-fang', yang berarti 'beras yang wangi'. Seiring perjalanan waktu, semakin banyak varian ukuran dan rasa. Meski tertulis bipang, tak sedikit warga yang menyebutnya jipang.
"Saat ini, ada rasa kacang, jahe, kopi dan lain-lain," jelas keturunan ketiga pengusaha Bipang Jangkar Pasuruan.
Bipang Jangkar dijual satuan juga kemasan oleh-oleh. Harganya mulai Rp 6.000-40.000.
Sumber :
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5563799/ini-dia-bipang-pasuruan-yang-disebut-jubir-presiden