Ibu Pasuruan, Bapak Pekalongan, Lahir Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim
Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Anwar Makarim lahir pada 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka, sedangkan ibunya adalah seorang penulis lepas.
"Saya SD di Indonesia, rumah selalu di Jakarta, background saya ibu lahir Pasuruan, ayah saya Pekalongan," ujar Nadiem kepada detikcom di Go-Food Festival GBK Jakarta, pada Senin (20/5/2019).
Bukan hanya Nadiem yang lahir dari orang tua berbeda budaya, ayahnya, Nono Anwar Makarim yang juga adalah salah satu pendiri kantor hukum Makarim & Taira Sjuga, lahir dari orang tua berbeda budaya, yaitu Minang dan Arab.
Sementara itu ibunya adalah putri dari Hamid Algadri, yang merupakan keturunan Pasuruan-Arab.
Yang menarik, kakeknya dari sang ibu adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.
"Tapi dari bapak saya itu dari Bukittinggi, jadi saya ada Sumatera, Madura-nya, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah, terus campuran Arab," ungkapnya.
Nadiem menjalankan pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Usai tamat SMA, ia mengambil jurusan International Relations di Brown University Amerika Serikat, yang dilanjutkan dengan mengambil pasca-sarjana dengan gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
"Tapi karena saya punya perspektif sekolah di luar negeri, saya bisa balik lalu melihat hal-hal dengan lensa yang baru," tambahnya.
Tidak langsung fokus merintis Go-Jek, pada 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, fans berat ketoprak ini kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak 2011.
Dalam merintis Go-Jek ia menjelaskan latar belakang pendidikannya di Harvard membuat masyarakat banyak yang mempertanyakan upayanya merintis Go-Jek.
"Salah satu yang bikin susah itu saya lulusan Harvard, semua ekspektasi orang lulusan Harvard itu kerja kantoran, ngapain buang-buang waktu bikin perusahaan ojek, jadinya nggak banyak orang yang percaya, itu yang paling sulit," ungkapnya.
Setelah mampu mengabaikan dan tetap fokus dengan Go-Jek, pada 2014 Nadiem memutuskan untuk menikah dengan Franka Franklin. Franka adalah cucu dari artis lawas Indriati Iskak yang terkenal dari film Tiga Dara.
Sama dengan Nadiem, Franka awalnya berkarya di negeri orang, hingga waktu dia merasa terpanggil untuk kontribusi kembali di Indonesia pada 2010 sebagai Spesialis Komunikasi Strategis di gerakan pendidikan sosial Indonesia Mengajar.
Sumber :
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4558685/ibu-pasuruan-bapak-pekalongan-lahir-pendiri-go-jek-nadiem-makarim?tag_from=wp_nhl_judul_13&_ga=2.149075765.2075583459.1558425904-1549130391.1509338617
Tuesday, May 21, 2019
Tuesday, May 14, 2019
Jalur KA Pasuruan – Bangil Diperbaiki Jelang Arus Mudik
Rawan Banjir, Jalur KA Pasuruan – Bangil Diperbaiki Jelang Arus Mudik
Pasca banjir yang merendam jalur kereta api ruas Pasuruan-Bangil, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember melakukan perbaikan. H-10 lebaran, jalur tersebut ditarget rampung.
Luqman Arif, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember mengatakan, meski jalur sudah bisa dilalui, namun kereta api harus melaju dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut karena jalur KA ruas Pasuruan-Bangil masih belum sepenuhnya normal.
“Saat ini kereta api yang melaju di jalur rel tersebut dapat melintas dengan kecepatan terbatas yakni 40 kilometer per jam, sedangkan normalnya jalur rel kereta api bisa dilalui dengan kecepatan 70 kilometer per jam,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Luqman pun mengatakan, pihaknya saat ini berupaya membuat penahan tanggul dari karung pasir dan bambu sepanjang rel kereta. Hal tersebut supaya batu kricak yang berada di jalur KA tidak mudah hanyut. Apalagi jika banjir menerjang kawasan di KM 58 2+3 antara Stasiun Pasuruan hingga Bangil.
“Di lokasi tersebut juga dilakukan pembangunan saluran air baru untuk memperlancar aliran air, apabila sewaktu-waktu turun hujan deras di kawasan tersebut dan air menggenangi sekitar rel kereta,” jelasnya.
Perbaikan ini ditargetkan akan selesai sebelum masa angkutan Lebaran 2019, tepatnya H-10. Sehingga saat arus mudik maupun arus balik yang diperkirakan terjadi sejak 26 Mei hingga 16 Juni, jalur KA kembali normal.
“Kami berusaha meningkatkan pelayanan untuk arus mudik Lebaran 2019, sehingga penumpang kereta api bisa lebih nyaman menikmati perjalanan kereta api menuju kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, selain di melakukan perbaikan jalur, beberapa titik rawan bencana juga diperhatikan oleh PT KAI Daop 9 Jember. Sebanyak 30 tenaga penjaga pun disiagakan di sepanjang jalur KA Pasuruan-Banyuwangi.(may/ono)
Sumber :
https://www.wartabromo.com/2019/05/15/rawan-banjir-jalur-ka-pasuruan-bangil-diperbaiki-jelang-arus-mudik/
Sumber foto :
https://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2019/220119-Banjir-Pasuruan-Lumpuhkan-Jalur-Kereta-Api
Pasca banjir yang merendam jalur kereta api ruas Pasuruan-Bangil, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember melakukan perbaikan. H-10 lebaran, jalur tersebut ditarget rampung.
Luqman Arif, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember mengatakan, meski jalur sudah bisa dilalui, namun kereta api harus melaju dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut karena jalur KA ruas Pasuruan-Bangil masih belum sepenuhnya normal.
“Saat ini kereta api yang melaju di jalur rel tersebut dapat melintas dengan kecepatan terbatas yakni 40 kilometer per jam, sedangkan normalnya jalur rel kereta api bisa dilalui dengan kecepatan 70 kilometer per jam,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Luqman pun mengatakan, pihaknya saat ini berupaya membuat penahan tanggul dari karung pasir dan bambu sepanjang rel kereta. Hal tersebut supaya batu kricak yang berada di jalur KA tidak mudah hanyut. Apalagi jika banjir menerjang kawasan di KM 58 2+3 antara Stasiun Pasuruan hingga Bangil.
“Di lokasi tersebut juga dilakukan pembangunan saluran air baru untuk memperlancar aliran air, apabila sewaktu-waktu turun hujan deras di kawasan tersebut dan air menggenangi sekitar rel kereta,” jelasnya.
Perbaikan ini ditargetkan akan selesai sebelum masa angkutan Lebaran 2019, tepatnya H-10. Sehingga saat arus mudik maupun arus balik yang diperkirakan terjadi sejak 26 Mei hingga 16 Juni, jalur KA kembali normal.
“Kami berusaha meningkatkan pelayanan untuk arus mudik Lebaran 2019, sehingga penumpang kereta api bisa lebih nyaman menikmati perjalanan kereta api menuju kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, selain di melakukan perbaikan jalur, beberapa titik rawan bencana juga diperhatikan oleh PT KAI Daop 9 Jember. Sebanyak 30 tenaga penjaga pun disiagakan di sepanjang jalur KA Pasuruan-Banyuwangi.(may/ono)
Sumber :
https://www.wartabromo.com/2019/05/15/rawan-banjir-jalur-ka-pasuruan-bangil-diperbaiki-jelang-arus-mudik/
Sumber foto :
https://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2019/220119-Banjir-Pasuruan-Lumpuhkan-Jalur-Kereta-Api
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Delapan Pabrik Bakal Hengkang dari Pasuruan Ketidakpastian penetapan UMK tahun 2014 ternyata menimbulkan keraguan pengembanga para pen...
-
Simbol Kemakmuran Peninggalan Majapahit Candi Gununggangsir yang berdiri tegak di Desa Keboncandi, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, ...