Digagas Sejak 1973, Proyek Air Umbulan Akhirnya Dimulai
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Kabupaten Pasuruan, akan segara direalisasikan. Penandatanganan Kontrak Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KKPBU) SPAM Umbulan ini akan dilaksanakan pada akhir Juli 2016.
“Keputusan diambil saat Rapat Koordinasi Kemajuan Proyek SPAM Umbulan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, kemarin,” kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Kamis (14/7/2016).
Bupati Irsyad hadir dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofjan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, perwakilan dari Kabupaten Gresik, Kotamadya Surabaya, Kotamadya Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo.
debit umbulanKKPBU SPAM Umbulan ini merupakan proyek pertama yang tersulit karena melibatkan banyak kabupaten/kota. Proyek penyediaan air Umbulan sudah digagas sejak 1973. Namun karena banyaknya kendala proyek ini akhirnya berlarut-larut dan baru akan dimulai.
SPAM Umbulan melibatkan Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik dengan total nilai investasi sebesar Rp 2,05 triliun (di luar pengadaan tanah).
“Produksi SPAM Umbulan sebesar 4.000 liter/detik akan menjadi sumber air minum bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa di 5 daerah,” pungkas Irsyad.
Sumber :
http://www.wartabromo.com/2016/07/14/digagas-sejak-1973-proyek-air-umbulan-akhirnya-dimulai/
Friday, July 15, 2016
Sunday, April 17, 2016
Apel Pasuruan
Apel Pasuruan Mampu Kuasai Pasar Nasional
Keberadaan buah apel identik dengan nama Kota Malang maupun Kota Batu. Padahal sebenarnya buah apel tidak saja dimiliki Malang atau Batu saja. Di Kabupaten Pasuruan juga memiliki daerah khusus apel yang tidak kalah kualitasnya dengan kedua nama besar tersebut. Seperti di Kecamatan Tutur atau Nongkojajar dan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Di Kecamatan Tutur memiliki berbagai jenis apel unggulanseperti apel Manalagi, apel Anna dan apel Rhona Beauty. Apel Tutur dan Puspo sekarang ini telah menguasai pasaran di Malang, Batu, Bali hingga Semarang, Surabaya serta Jakarta. “Kabupaten Pasuruan sekarang ini memiliki 2.891.640 pohon apel,” ungkap Ihwan Khairat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan.
Pohon sebanyak itu, Kabupaten Pasuruan mampu memproduksi apel setiap tahunnya sebanyak 150.059 ton. Setiap pohon mampu menghasilkan buah sebanyak 51.89 kilogram. Dalam satu tahunnya apel mampu panen dua kali yakni antara Januari – Maret dan Juli – Agustus. Diakui Ihwan Khairat, selama ini branding buah apel masih kalah dengan Malang dan Batu.
Seperti disampaikan Ihwan Khairat, pihaknya memacu para petani apel untuk terus mengikuti berbagai pameran-pameran di luar daerah. Tujuan utamanya adalah menciptakan branding apel dari Pasuruan.
“Kabupaten Pasuruan ini memiliki lima hasil pertanian yang menjadi unggulan. Diantaranya, bunga krisan, bunga sedap malam, buah apel dan kentang,” papar Ihwan.
Masih kata Ihwan, program yang dapat diberikan pemerintah kepada petani adalah membantu kemasan merk Kabupaten Pasuruan. Sehingga bagi pengunjung atau tengkulak luar daerah tetap membawa merk Pasuruan dan bukan daerahnya. Seperti nama Malang dan Batu. Selain memberikan kemasan bermerk Pasuruan, dinas juga menggelar berbagai event untuk mengenalkan apel Pasuruan, yaitu festival apel.
Sumber :
http://www.beritametro.co.id/pasuruan/apel-pasuruan-mampu-kuasai-pasar-nasional
Keberadaan buah apel identik dengan nama Kota Malang maupun Kota Batu. Padahal sebenarnya buah apel tidak saja dimiliki Malang atau Batu saja. Di Kabupaten Pasuruan juga memiliki daerah khusus apel yang tidak kalah kualitasnya dengan kedua nama besar tersebut. Seperti di Kecamatan Tutur atau Nongkojajar dan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Di Kecamatan Tutur memiliki berbagai jenis apel unggulanseperti apel Manalagi, apel Anna dan apel Rhona Beauty. Apel Tutur dan Puspo sekarang ini telah menguasai pasaran di Malang, Batu, Bali hingga Semarang, Surabaya serta Jakarta. “Kabupaten Pasuruan sekarang ini memiliki 2.891.640 pohon apel,” ungkap Ihwan Khairat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan.
Pohon sebanyak itu, Kabupaten Pasuruan mampu memproduksi apel setiap tahunnya sebanyak 150.059 ton. Setiap pohon mampu menghasilkan buah sebanyak 51.89 kilogram. Dalam satu tahunnya apel mampu panen dua kali yakni antara Januari – Maret dan Juli – Agustus. Diakui Ihwan Khairat, selama ini branding buah apel masih kalah dengan Malang dan Batu.
Seperti disampaikan Ihwan Khairat, pihaknya memacu para petani apel untuk terus mengikuti berbagai pameran-pameran di luar daerah. Tujuan utamanya adalah menciptakan branding apel dari Pasuruan.
“Kabupaten Pasuruan ini memiliki lima hasil pertanian yang menjadi unggulan. Diantaranya, bunga krisan, bunga sedap malam, buah apel dan kentang,” papar Ihwan.
Masih kata Ihwan, program yang dapat diberikan pemerintah kepada petani adalah membantu kemasan merk Kabupaten Pasuruan. Sehingga bagi pengunjung atau tengkulak luar daerah tetap membawa merk Pasuruan dan bukan daerahnya. Seperti nama Malang dan Batu. Selain memberikan kemasan bermerk Pasuruan, dinas juga menggelar berbagai event untuk mengenalkan apel Pasuruan, yaitu festival apel.
Sumber :
http://www.beritametro.co.id/pasuruan/apel-pasuruan-mampu-kuasai-pasar-nasional
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Delapan Pabrik Bakal Hengkang dari Pasuruan Ketidakpastian penetapan UMK tahun 2014 ternyata menimbulkan keraguan pengembanga para pen...
-
Simbol Kemakmuran Peninggalan Majapahit Candi Gununggangsir yang berdiri tegak di Desa Keboncandi, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, ...